CATATAN PELAJAR: Proses Pendidikan Tahapan dan Tugas Perkembangan

Monday 24 September 2018

Proses Pendidikan Tahapan dan Tugas Perkembangan


A.    ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN
Perkembangan berkenaan dengan keseluruhan kepribadian individu, karena kepribadian individu membentuk satu kesatuan yang terintegrasi. Kesatupaduan kepribadian ini sebenarnya sukar dipisahkan, tapi untuk sekedar membantu mempermudah mempelajari dan memahaminya, pembahasan aspek demi aspek biasa dilakukan. 
             1.      Aspek fisik dan motorik
Selama sembilan bulan dalam kandungan, ukuran sisik bayi berkembang. Selama dua tahun pertama, bayi yang tidak berdaya, telah menjadi anak kecil yang bisa duduk, merangkak berdiri, bahkan pandai berjalan dan berlari, bisa memegang, dan mempermainkan benda.
             2.      Aspek sosial
Diawali pada masa kanak-kanak (usia 3-5 tahun), lebih pesat pada masa anak sekolah (usia 11-12 tahun), dan sangat pesat pada masa remaja (usia 16-18 tahun).
             3.      Aspek kognitif atau intelektual
Diawali perkembangan kemampuan mengamati, melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana, pemahaman dan pemecahan berkembang pesat pada masa mulai masuk sekolah dasar (usia 6-7 tahun), berkembang konstan puncaknya pada masa sekolah menengah atas (usia 16-17 tahun). Para ahli berpendapat bahwa setelah usia 17 atau 18 tahun tidak ada peningkatan kemampuan lagi yang ada hanyalah pengayaan, pendalaman dan perluasan wawasan.
            4.      Aspek bahasa
Berkembang dimulai dengan peniruan bunyi dan meraba. Perkembangan selanjutnya berhubungan erat dengan perkembangan kemampuan intelektual dan sosial. Bahasa merupakan alat untuk berpikir. Berpikir merupakan suatu proses memahami dan melihat hubungan. Proses ini tidak mungkin dapat berlangsung dengan baik tanpa alat bantu, yaitu: bahasa. Perkembangan kedua aspek ini saling menunjang. Bahasa juga merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, dan komunikasi berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Dengan demikian perkembangan kemampuan berbahasa juga berhubungan erat dan saling menunjang dengan perkembangan kemampuan sosial. Perkembangan bahasa berjalan pesat pada awal masa sekolah dasar, dan mencapai kesempurnaan pada akhir masa remaja.
           5.      Aspek emosi atau perasaan
Berjalan konstan kecuali pada masa remaja awal (usia 13-14 tahun) dan remaja tengah (usia 15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai oleh rasa optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diseling-seling dengan rasa bingung menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya. Pada masa remaja tengah rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka, kegembiraan berganti dengan kesedihan, rasa akrab bertukar dengan kerenggangan dan permusuhan. Gejolak ini berakhir pada masa remaja akhir (usia 18-21 tahun). Kalau pada masa remaja tengah anak terombang-ambing dalam sikap mendua, ambivalen si, maka pada masa remaja akhir anak telah memiliki pendirian, sikap relatif mapan.
           6.      Aspek moral dan keagamaan
Juga berkembang sejak kecil. Peranan lingkungan terutama lingkungan keluarga sangat dominan bagi perkembangan aspek ini. Pada mulanya anak melakukan perbuatan bermoral atau keagamaan karena menurut, baru kemudian menjadi perbuatan atau prakarsa sendiri.

B.     TUGAS PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
1.      Tugas – tugas perkembangan peserta didik masa anak-anak
a.       Menguasai keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan dan aktivitas fisik
b.      Membina hidup sehat
c.       Belajar menjalankan peran sosial sesuai dengan jenis kelamin
d.      Belajar membaca, menulis, dan berhitung agar mampu berpartisipasi dalam masyarakat
e.       Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok
f.       Memperoleh sejumlah konsep yang diperlukan untuk berfikir efektif
g.      Mencapai kemandirian pribadi
2.      Tugas – tugas perkembangan peserta didik masa remaja
a.       Terjadi ketidakseimbangan  proporsi tinggi dan berat badan
b.      Mulai tumbuh atau timbul ciri-ciri seks sekunder
c.       Kecenderungan sikap bimbang, antara keinginan menyendiri dengan keinginan bergaul, serta keinginan untuk bebas dari dominasi dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan dari orangtua.
d.      Senang membandingkan kaedah-kaedah, nilai-nilai etika atau normadegan kenyataan yang terjadi dalam kehidupan orang dewasa
e.       Mulai mempertanyakan secara tidak yakin akan keberadaan dan sifat kemurahan dan keadilan Tuhan
f.       Reaksi dan ekspresi emosi masih labil

C.     TAHAPAN PERKEMBANGAN PSIKOFISIK  PESERTA DIDIK
1.      Tahap sensori-motor (0-2), inteligensia sensori-motor dipandang sebagai inteligensi praktis (practical intelligence), yang bermanfaat untuk berlajar mampu berfikir mengenai apa yang sedang ia perbuat.
2.      Tahap pra operasional (2-7) pada tahap ini anak sudah memiliki penguasaan sempurna tentang objek permanen. Artinya, anak tersebut sudahkah memiliki yang harus ada tau biasa ada, walaupun benda tersebut sudah ia tinggalkan atau sudah tak dilihat, didengar atau disentuh lagi.
3.      Tahap konret-operasional (7-11) pada periode dotanfia oleh adanya tambahan kemampuannya yang disebut  system of operation ( satuan langkah berfikir)  bermanfaat untuk mengkoordinasikan pemikiran dan idenya
4.      Tahap formal-operasional (11-dewasa) pada periode ini seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara berurutan dua raagam kemampuan kognitif yaitu : kapasitas menggunakan hipotesis ; kemampuan berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang respon dan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak.

Sumber Buku Landasan psikologi proses pendidikan  (prof. Dr Nana Syaodih Sukmadinata )


No comments:

Post a Comment