Iklan

Sabtu, 08 September 2018

Pergaulan Bebas dan Maraknya Pergaulan Bebas di Indonesia


PERGAULAN BEBAS



A.    Pengertian Pergaulan Bebas
Pergaulan adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Sedangkan pergaulan bebas adalah salah bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat, dan perasaan malu, atau dapat diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan.
Hakekatnya pergaulan merupakan hak setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.

B.     Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia
Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas & penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun kematian. Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia: 
1.      Faktor agama
Faktor agama berkaitan dengan tingkat keyakinan dan iman yang dimiliki dalam diri seseorang. Yang mana, tingkat keyakinan dan iman yang dimiliki bergantung pada pengetahuan yang diketahui serta tertanam di dalam diri seseorang tersebut. Remaja dengan tingkat pengetahuan agama yang kurang kebanyakan tidak mengetahui tentang ajaran agama apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, serta hukuman apa yang setimpal dengan perbuatannya.  

2.      Faktor lingkungan
Faktor lingkungan ini meliputi keluarga, teman, tetangga maupun orang lain yang tidak dikenal sekalipun dalam lingkup kehidupan. Berikut ini ada berbagai faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pergaulan anak remaja :
a.       Keluarga.
Lingkungan keluarga biasanya menjadi faktor awal yang bisa menjadi penyebab kaum remaja terjebak ke dalam pergaulan bebas, seperti perceraian orang tua (broken home) dan berbagai masalah di dalam rumah lainnya. Yang mana, biasanya menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan sehingga mengakibatkan salah bergaul dengan hal-hal yang negatif di luar rumah.
b.      Pergaulan.
Faktor berikutnya berasal dari lingkungan pergaulan meliputi teman, tetangga, dan orang di luar kalangan keluarga. Hal ini terjadi disebabkan karena salah memiliki teman dalam bergaul yang dialami remaja, di mana emosinya masih lebih mementingkan kesenangan entah yang positif maupun negatif.
3.      Perubahan zaman
Faktor perubahan zaman biasanya berkaitan kuat dengan berbagai hal, seperti perkembangan teknologi yang pesat dan cepat. Faktor ini juga merupakan sesuatu yang kuat dalam menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Yang mana, pada zaman sekarang ini banyak sekali media seperti handphone dan internet yang semakin memudahkan semua orang dalam melakukan serta mengakses berbagai hal termasuk kalangan remaja.
Hal negatif yang merupakan bagian dari faktor penyebab pergaulan bebas misalnya adalah mudahnya mengakses dan bebasnya mengakses terhadap tayangan-tayangan yang tidak semestinya dilihat oleh kalangan remaja. Namun karena adanya rasa keingintahuan yang besar dan belum diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang mumpuni akan mengakibatkan remaja untuk tetap mengakses hal yang tidak semestinya dilihat tersebut. Oleh karena itu, faktor agama, lingkungan, dan ilmu pengetahuan yang sudah dijelaskan sebelumnya juga diperlukan untuk membentengi remaja dari pergaulan bebas pada perubahan zaman sekarang ini, terutama orang tua yang menjadi awal dunianya.



4.      Sikap mental yang tidak sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
5.      Pelampiasan rasa kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
6.      Kegagalan remaja menyerap norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi. Sehingga norma-norma sudah kehilangan esensi dan kandungan yang seharusnya untuk diserap, lalu diterapkan oleh siapapun terutama kalangan remaja.

C.     Ciri-Ciri Pergaulan Bebas 
1.      Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya
2.      Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
3.      Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat
4.      Rasa ingin tahu yang besar
5.      Rasa ingin mencoba dan merasakan
6.      Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi.
7.      Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8.      Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9.      Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
10.  Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.

D.    Dampak dari Pergaulan Bebas
1.      Segi Agama
a.       Malas Untuk Beribadah
Seseorang, baik remaja maupun orang dewasa, yang sudah terjerumus ke dalam pergaulan bebas biasanya akan semakin malas untuk melakukan peribadahan kepada Tuhan. Hal ini dikarenakan mereka sudah terpedaya untuk melakukan hal-hal yang negatif dalam dunia pergaulan bebas, yang membuatnya lupa untuk melaksanakan kewajibannya sebagai makhluk beragama yang percaya kepada adanya Tuhan sebagai Sang Pencipta bagi dirinya sendiri, alam semesta, dan seluruh isinya.
b.      Berkurangnya Keyakinan dan Iman
Rasa malas melakukan peribadahan kepada Tuhan sebagaimana telah dijelaskan merupakan suatu indikator terhadap berkurangnya keyakinan pada agama yang dianut dan iman pada Tuhan yang ada di dalam diri seseorang. Hal inilah yang menjadi salah satu dampak negatif dan bahaya yang ditimbulkan apabila seseorang telah terjerumus ke dalam pergaulan bebas, terutama kalangan remaja yang masih labil dan belum mampu mengontrol emosinya.
c.       Menambah dosa
Menambah dosa juga merupakan salah satu akibat dari pergaulan bebas yang merupakan imbas dari malasnya melakukan peribadahan dan keyakinan iman kepada Tuhan dan agama-Nya. Sebagaimana kita tahu bahwa tindakan pergaulan bebas selalu negatif dan bertentangan dengan ajaran agama sehingga apabila dilakukan akan menyebabkan dosa bagi pelakunya.
Meskipun telah diketahui bahwa masalah dosa adalah urusan Tuhan, tetapi kita harusnya sadar kalau sesuatu negatif yang dilakukan di dalam pergaulan bebas pastilah bertentangan dengan ajaran agama sehingga apabila dilakukan akan menimbulkan dosa dan kelak (ketika umur telah usai) harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Sang Maha Pencipta.
2.      Segi Psikologis dan Perilaku Diri
a.       Mental yang Tidak Stabil
Mental yang tidak stabil timbul karena seseorang yang telah terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Mereka biasanya mengalami masalah dalam hal pengontrolan emosi. Dalam artian mental yang tidak stabil bisa dikatakan sebagai emosi yang tidak stabil atau tidak terkendali di dalam diri. Sehingga bisa dipastikan pula bahwa seseorang yang telah terjerumus ke dalam pergaulan bebas memiliki sifat yang mudah tersinggung dan marah, bahkan terhadap sesuatu yang sifatnya sepele sekalipun.
Selain itu, mereka juga cenderung memiliki sikap yang tidak sabaran, sering gelisah, selalu ingin melawan atau egois, terobsesi untuk menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri dengan berbagai cara walaupun yang dipilihnya adalah cara yang salah sekalipun.
b.      Munculnya Sikap Hedonisme
Sikap hedonisme merupakan dampak yang juga bisa muncul akibat pergaulan bebas, yaitu lebih mementingkan kesenangan duniawi daripada kepentingan akhirat ( kehidupan setelah mati yang berujung pada surga atau neraka). Hal ini merupakan cerminan perilakunya yang malas melakukan peribadahan kepada Tuhan Sang Maha Pencipta.
c.       Memunculkan Sifat Munafik Dan Tidak Jujur
Sifat munafik ini muncul lagi-lagi sebagai cerminan dari rasa malas dalam melakukan peribadahan kepada Tuhan. Yang mana, seseorang yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas sebenarnya tahu bahwa Tuhan serta ajaran-Nya itu mutlak ada dan harus dilakukan. Namun karena sifat munafik yang muncul menyebabkan mereka ingkar dan enggan melakukan kewajibannya sebagai makhluk yang memiliki Tuhan dan agama. Padahal jelas-jelas mereka telah mengakui bahwa memiliki agama yang dianut serta Tuhan yang dipercayai keberadaan-Nya. Hal itu merupakan sifat yang tidak jujur, bukan hanya terhadap dirinya sendiri namun juga terhadap Tuhan dan agama-Nya. Dan dapat pula dikatakan bahwa orang yang terjebak ke dalam pergaulan bebas cenderung menjadi pembohong sehingga mereka susah untuk dipercaya.
d.      Suka Foya-foya
Kebiasaan berfoya-foya juga merupakan akibat yang disebabkan dari seseorang yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Hal ini dikarenakan para pelaku pergaulan bebas cenderung atau identik memiliki kebiasaan, seperti dugem, mengkonsumsi minuman beralkohol, mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba), dan berbagai hal lainnya yang menguras harta benda bahkan melakukan hubungan di luar nikah (free sex).
e.       Melakukan tindak kriminalitas
Tindakan ini muncul sebagai salah satu akibat dari kebiasaannya dalam berfoya-foya tidak bisa terpenuhi. Sehingga pelaku pergaulan bebas akan melakukan apa saja agar bisa memenuhi kebiasaannya untuk berfoya-foya, seperti mengkonsumsi minuman beralkohol, mengkonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba), dugem, dan berbagai hal lainnya yang menguras harta benda bahkan melakukan hubungan di luar nikah (free sex). Tak jarang pelaku pergaulan bebas melakukan berbagai tindak kriminalitas sebagaimana diberitakan di koran maupun ditayangkan di televisi, seperti pencurian, melakukan jual-beli barang terlarang (narkoba) bahkan perampokan yang disertai pembunuhan pada korbannya atau lebih dikenal dengan
3.      Segi Kesehatan
a.       Rentan Terserang Penyakit Ringan
Rentan terserang penyakit ringan di sini ialah penyakit umum yang mungkin bisa menyerang siapapun. Penyakit ringan itu misalnya flu  dan juga batuk  akibat dari lemahnya daya tahan tubuh. Dalam kasus ini, para pelaku pergaulan bebas akan rentan terserang penyakit akibat kebiasaan buruknya seperti dugem yang dilakukannya akan mempengaruhi daya tahan tubuh karena dugem biasanya dilakukan dari malam hari hingga pagi hari. Kebiasaan ini biasanya sudah menjadi tren remaja masa kini, apalagi di wilayah kota-kota besar, seperti Surabaya, Bandung, Bali, dan ibukota Jakarta. Meskipun di kota-kota lainnya sebenarnya juga pasti ada.


b.      Menderita HIV/AIDS
Penyakit ini timbul pada pelaku pergaulan bebas yang biasa melakukan hubungan di luar nikah (free sex) dengan berganti-ganti pasangan, terutama di kalangan remaja. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Pakar Seks sekaligus spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr. Boyke Dian Nugraha di ibukota Jakarta mengatakan bahwa data remaja yang melakukan seks meningkat setiap tahunnya.
Bahkan berdasarkan penelitian lain juga menyebutkan bahwa sekitar 20 hingga 30 persen remaja di Indonesia mengaku sudah pernah melakukan hubungan di luar nikah. Kebiasaan tersebut biasanya dilakukan di asrama, kos-kosan maupun hotel. Parahnya, hubungan di luar nikah tersebut terus terjadi di kota-kota besar dan sudah menjadi kebiasaan yang dianggap wajar. Ironis memang mengingat para remaja sejatinya merupakan penerus bangsa yang amat dinanti-nanti kontribusinya di masa depan.
Oleh karena itu, tak heran bahwa salah satu dampak yang mungkin muncul dari pergaulan bebas atau hubungan di luar nikah adalah menjangkitnya penyakit HIV/AIDS. Penyakit ini berhubungan dengan sistem imun penderitanya dan sangat menular melalui hubungan seksual. Kebanyakan penderitanya berujung dengan kematian sebab penderita HIV atau AIDS tidak memiliki sistem imun lagi dimana sistem imun itu berfungsi untuk meyembuhkan diri dari penyakit.
c.       Kanker Pada Alat Reproduksi
Kasus ini umumnya menyerang kaum perempuan, di mana penyakit kanker yang beresiko tinggi menyerang remaja perempuan di bawah usia 17 tahun yang biasa melakukan hubungan di luar nikah secara bebas, apalagi bila sering berganti-ganti pasangan. Resiko perempuan yang melakukaqn pergaulan bebas rentan terkena kanker serviks dan kanker rahim.
Resiko parah lainnya akibat pergaulan bebas ialah kemandulan ( fertilitas ), perempuan mengalami mengalami sobek pada rahim (uterine perforation), dan kerusakan leher rahim (cervical lacerations), beresiko melahirkan anak cacat sebab rahim yang bermasalah, infeksi pada lapisan rahim (endometriosis) dan rentan terkena radang panggul. Kesemuanya itu sungguh sangat merugikan bagi kaum perempuan. Kaum perempuan lah yang nantinya dirugikan akibar pergaulan bebas tersebut.
d.      Menyebabkan Kanker Hati dan Gangguan Liver
Penyakit yang satu ini bisa terjadi karena pergaulan bebas berupa sering mengkonsumsi minuman beralkohol maupun obat-obatan terlarang (narkoba). Alkohol yang dikonsumsi akan menyebabkan kaker hati dan penurunan fungsi hati. Sehingga hati bisa saja kehilangan fungsinya yang amat vital bagi tubuh, terutama dalam hal menyerap kandungan racun yang ada di dalam tubuh.
e.       Kanker Payudara
Penyakit ini lagi-lagi menyerang pada perempuan, di mana yang menjadi penyebabnya adalah terjadinya ketidak seimbangan estrogen. Penyembuhan untuk kanker inipun biasanya akan dilakukan pengangkatan terhadap payudara yang terjangkit kanker. Sehingga efek sampingnya adalah kurangnya rasa percaya diri pada perempuan yang telah diangkat payudaranya demi menghilangkan kanker tersebut. Kanker ini merupakan pembunuh kaum perempuan nomor dua setelah kanker serviks.
f.       Maraknya Tindakan Aborsi
Tindakan ini juga merupakan akibat terjadinya pergaulan bebas akibat hubungan di luar nikah terutama di kalangan remaja. Hal ini terjadi karena adanya kehamilan yang tidak diinginkan pasca terjadinya hubungan intim (seks). Di samping itu, tindakan aborsi juga memiliki dampak negatif dan bahaya, seperti gangguan kesuburan (fertilitas), kanker rahim, cacat permanen, pendarahan bahkan berujung pada kematian.
4.      Segi Pendidikan
a.       Malas belajar
Malas belajar merupakan dampak pertama yang muncul dalam kalangan para remaja (pelajar) yang terjerumus ke dalam dunia pergaulan bebas. Yang mana, mereka sudah terlalu asyik di dalam dunia pergaulan bebas sehingga enggan untuk belajar. Apalagi bila hal yang harus dipelajari adalah materi yang tidak disukai.
b.      Menurunnya Prestasi Akademik
Menurunnya prestasi atau menurunnua nilai akademik bagi para remaj yang terjerumus dalam dunia pergaulan bebas adalah akibat kebiasaan malas untuk belajar. Kemalasan ini muncul karena mereka terlalu asyik dengan dunia pergaulan bebasnya dibandingkan kewajibannya belajar sebagai pelajar. Sehingga tidak mengherankan apabila kelakukan malas belajar berimbas pada turunnya prestasi atau nilai akademik yang didapatkan.
c.       Malas Bersekolah
Malas bersekolah juga bisa saja terjadi pada kalangan remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Malas bersekolah ini merupakan puncak akibat masalah lainnya yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu malas belajar dan menurunnya prestasi atau nilai akademik yang diperoleh. Celakanya lagi, meskipun pada awalnya telah pamit untuk berangkat ke sekolah, namun pada akhirnya memutuskan untuk membolos sekolah.

E.     Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas
Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.
2.      Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif
3.      Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri
4.      Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
5.      Perlunya remaja berpikir untuk masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Peristiwa Diangkatnya Nabi Muhammadﷺ menjadi Rasul

Peristiwa Diangkatnya Nabi Muhammad ﷺ menjadi Rasul Ketika usia Rasulullah ﷺ telah mendekati 40 tahun, beliau lebih senang mengasingkan ...